Mesin Perontok Padi Jadul

Setelah menunggu berbulan-bulan, padi dengan gabahnya yang berwarna kuning telah dapat dipanen. Pada masa inilah petani akan membutuhkan mesin perontok padi. Namun sebelum berbicara tentang mesin, ada beberapa cara yang sejak dulu dilakukan untuk merontokkan padi. Cara ini biasa dilakukan dengan menggunakan alat yang sederhana dan tanpa mesin sekalipun. Pada kesempatan kali ini, Anda akan mendapatkan informasi tentang alat dan mesin perontok padi dari masa ke masa. Alat-alat tersebut saat ini sebenarnya masih dapat ditemukan namun ada juga pilihan lain yakni mesin dengan kemampuan khusus dan efisiensinya yang sangat baik. Tanpa perlu berlama lagi, mari kita lihat alat perontok padi yang sudah dipakai sejak dulu. Alat itu disebut ani-ani. Ani-ani adalah salah satu alat perontok padi tertua di kalangan para petani. Anda tahu bentuknya seperti apa?

Alat Perontok Padi Jadul
Alat Perontok Padi Jadul

Alat Tuai Padi

Ani-ani disebut juga ketam atau alat tuai padi. Alat ini sebenarnya sangat sederhana karena hanya ada kayu kecil dengan pisau dan pegangan untuk para penggunanya. Dengan pisau tersebut, ketam ini difungsikan untuk memotong padi secara manual. Inilah mengapa pada jaman dahulu proses panen membutuhkan waktu yang sangat lama. Namun jangan salah, penggunaan ani-ani juga memberikan kelebihannya tersendiri. Kelebihan tersebut adalah pemotong atau pemanen dapat memilih padi yang sudah masuk masa panen maupun belum. Dengan demikian hasilnya akan lebih berkualitas karena hanya akan dipotong padi yang sudah siap panen. Kemudian alat perontok sederhana yang dipakai setelah proses ani-ani adalah papan kayu. Papan ini ditata sedemikian rupa dengan menaikkan salah satu sisinya. Langkah selanjutnya disebut dengan gebyok. Maka dari itu papan sederhana ini juga disebut dengan papan gebyok.

Ketam alat panen padi nostalgia
Ketam alat panen padi nostalgia

Padi kemudian dihempaskan ke papan dan rontoklah bulir-bulir padi yang ada di dalamnya. Beralih ke mesin perontok yang sedikit modern ada alat perontok dengan sistem otel. Beberapa kalangan mesin ini masih disebut semi modern. Meski demikian, alat ini sudah cukup cepat untuk membantu proses perontokan padi. Alat ini berbentuk seperti tabung dengan paku-paku di bagian tubuhnya. Selanjutnya alat ini diputar dengan otel atau poros yang sudah dibuat sebelumnya. Padi kemudian hanya tinggal diletakkan pada bagian gigi tersebut dan membuat bulir dapat rontok dengan sendirinya. Namun ada perubahan pada mesin ini. Perubahan tersebut ada pada penggeraknya. Bila sistem otel digerakkan dengan kayuhan, maka mesin perontok padi selanjutnya digerakkan dengan mesin disel. Secara prinsip, dua mesin ini sama saja. Namun mesin dengan disel ini memiliki penutup khusus.
Baca Juga Spek kegunaan dan harga :
Penutup tersebut membuat bulit padi tidak terbang kemana-mana ketika sedang diproses dan akan langsung jatuh pada tempat yang sudah disediakan. Selanjutnya, ada mesin yang paling modern. Mesin perontok padi itu biasa disebut harvester. Mesin ini tersedia dalam berbagai ukuran dan berbentuk mirip seperti traktor dengan mesin khusus untuk memanen. Pada prosesnya, mesin ini akan mengambil padi baik itu masih hijau atau sudah menguning. Kemudian akan langsung masuk proses perontokan sehingga nantinya petani dapat mengambilnya dalam bentuk bulir padinya saja. Meski memiliki efisiensi yagn sangat baik, namun mesin ini masih termasuk mahal di kalangan petani sehingga penggunaannya belum merata saat ini. Untuk setiap unit mesinnya dihargai kisaran belasan juta sampai ratusan juta. Beberapa merk besar seperti Yanmar memiliki mesin yang satu ini. Tertarik untuk memilikinya? Demikian sekilas tentang mesin perontok padi yang sederhana maupun yang modern.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel